MEDAN | Sekdaprovsu Nurdin Lubis berharap dampak perluasan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) Rumah Tangga secara terpusat dapat segera dirasakan masyarakat.
Karena menurut Nurdin dana yang dikeluarkan untuk proyek tersebut sangatlah besar yaitu dari dana ADB lebih kurang 35 Juta Dolar Amerika, dan dana APBN lebih kurang 14,23 Juta Dolar Amerika.
"Anggarannya bisa untuk satu kabupaten," sebut Nurdin pada acara audiensi dan pemaparan pelaksanaan program bidang sanitasi dan air minum kota Medan, Kamis (17/7/2014) di Hotel Aryaduta Medan.
Acara itu turut dihadiri para pimpinan SKPD Pemprovsu, pimpinan SKPD Kota Medan, para direksi Tirtanadi dan Regional Coordinator Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene (IUWASH) Sumut.
Nurdin juga menyampaikan bahwa kondisi lingkungan yang sehat dan higeinis saat ini sering terabaikan karena masih ada kebiasaan pembuangan air limbah yang dibiarkan begitu saja di masing-masing rumah tangga. Bisa dipastikan bila seperti ini kondisi lingkungan yang sehat dan higienis tidak akan terwujud.
"Sanitasi yang terabaikan ini telah membawa dampak buruk bagi kesehatan manusia, dunia pendidikan, kenyamanan, menurunnya produktifitas ekonomi lokal dan naional, penurunan kualitas sumber daya air dan lingkungan di kawasan perkotaan, khususnya di provinsi Sumatera Utara," imbuhnya.
Nurdin pada kesempatan itu juga mengharapkan kepada para peserta yang mengikuti pemaparan pelaksanaan program ini dengan sungguh-sungguh sehingga nantinya kerjasama yang akan ditandatangani oleh para pihak dapat menjadi payung hukum pelaksanaan proyek tersebut.
"Saudara diharapkan menjadi ujung tombak penerapan proyek sesuai tupoksi yang saudara miliki," kata Nurdin menutup. [ded]
Tidak ada komentar