LABUHANBATU | Peresmian gedung baru kantor Bupati Labuhanbatu memasuki tiga bulan pemakaian. Tapi, sejumlah fisik gedung sudah mulai rusak. Bahkan, paling parah rubuhnya sejumlah plafon di ruangan Sekretaris Daerah (Sekda) di lantai 2 gedung itu.
"Ya, ada beberapa plafon yang jebol di ruang pak Sekda," ujar salahseorang PNS di lingkungan kantor itu, Kamis (28/8/2014).
Ditambahkannya, untuk mengurangi pemandangan kerusakan yang terjadi, sejumlah pegawai dikerahkan untuk membersihkan sisa-sisa plafon yang berserakan di lantai. Selain di ruangan Sekda, bahkan terlihat lobang lain di atas koridor menuju toilet gedung itu.
Lebar jebolnya asbes tersebut bervariasi. Di ruang Sekda berukuran dua meter persegi. Sementara, untuk koridor tersebut sedikitnya tiga meter persegi. Tidak diketahui pasti penyebab rubuhnya sejumlah plafon itu, apakah terindikasi kurang baiknya kualitas fisik atau justru pengawasan pekerjaan yang tak optimal sehingga tidak diketahui penyebab rusaknya bangunan yang mendapat bantuan dana dari pemerintah pusat tersebut.
Padahal, dalam perjalanannya pembangunan gedung kantor Bupati Labuhanbatu itu mencapai Rp19 miliar. Diantaranya, untuk pembangunan 4 gedung berlantai 2 di atas areal seluas 17.296 M2 yang terdiri dari gedung A seluas 1.636 M2, gedung B seluas 1.009,6 M2, gedung C seluas 1.009,6 M2 dan gedung D seluas 659,2 M2.
Selain jebolnya sejumlah plafon, kerusakan lain yang mulai terlihat bermunculan karat pada besi-besi pegangan tangga ke lantai 2 gedung itu. Sehingga, tak jarang mengundang perhatian yang melintas di gedung itu. “Memang, sudah mulai terlihat karat di besi-besi pegangan tangga di gedung itu,” ujar S Harahap.
Menyikapi insiden rubuhnya plafon di gendung itu, Ali Akbar Hasibuan, salahseorang anggota DPRD Labuhanbatu mengaku miris menyadari kondisi yang terjadi. Alasannya, gedung yang baru tersebut sudah mengalami kerusakan.
Untuk itu, dia berharap ke pihak Sekretariat Pemkab Labuhanbatu agar memanggil dan memintai pertanggungjawaban pihak SKPD yang berwenang.
"Setidaknya panggil PPKnya. Kemudian, minta bestek pembangunannya, apakah sudah sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan," ujarnya seraya mengharap pihak Pemkab segera memperbaiki kerusakan yang terjadi.
Sekdakab Labuhanbatu Ali Usman gagal konfirmasi. Sebab, ketika ditemui di ruangannya, kondisi pintu terkunci. Sedangkan, ketika dihubungi melalui ponselnya sedang tidak aktif dan pesan singkat yang terkirim tidak berbalas.
Demikian halnya Kepala Bagian Humas Setdakab Labuhanbatu juha gagal konfirmasi, sebab ponselnya ketika dihubungi sedang tidak aktif. [jar]
Tidak ada komentar