LABUHANBATU | Sejumlah warga kecamatan Bilah Hulu terpapar sebagai penderita demam berdarah. Diantaranya, Nurahma Tiwi Julia Puspita (17) siswa SMA Persiapan Aeknabara warga Dusun Sukamulia Utara, Desa Pondok Batu, Kecamatan Bilah Hulu. Kemudian, Jaka Barata Barus (23), Ahmad Ardiansyah (31) warga yang sama di dusun sukamulia Utara dan Nurhasanah (12) warga Silangkitang.
Uniknya, Jaka Barata Barus meski seharusnya masih dalam tahap perawatan medis di RSUD Rantauprapat terpaksa berangkat ke Medan untuk menikah dan proses Ijab kabul. "Jaka dengan kondisi diinfus berangkat ke Medan untuk menikahi," ungkap Cipto, salahseorang kerabat Jaka, Minggu (14/9/2014).
Sementara, Nurahma Tiwi Julia Puspita yang positif terserang penyakit DBD, harus menjalani perawatan infus akibat penyakit yang mendera dirinya, dibaringkan di bangsal kelas 1 ruang 6, RSUD Rantauprapat. “Trombositnya belum turun, dia harus dirawat intensif, namun Tiwi sudah bisa tersenyum pak,” ujar perawat piket di RS milik Pemerintah itu.
Kepala Puskesmas Perbaungan Aeknabara melalui bahagian pemberantasan penyakit menular, Mastiur dihubungi wartawan mengatakan, akan memoging wilayah kediaman para korban. “Senin (besok, 15/9/2014), kami akan fogging di kawasan itu,” kata Mastiur.
Sementara itu, Camat Bilah Hulu, Hasman Siregar, memerintahkan kepala desa dan himbauan kepada kepala sekolah untuk menjaga kebersihan lingkungannya, guna mencegah mewabahnya penyakit DBD yang mematikan ini. “ Desa Emplasmen, Perbaungan, Pondok Batu, bahkan sampai ke Desa Pematang Seleng yang berjarak sekira 6 kilometer dari desa perbatasan Perbaungan, apalagi Desa N5 jaraknya mencapai 10-an kilometer juga diserang DBD,” ucapnya ketika dikonfirmasi wartawan. [jar]
Tidak ada komentar