Kuliah Umum Bupati Pakpak Bharat Disambut Standing Applause

Share:

MEDAN - Tepuk tangan membahana yang dilakukan sambil berdiri (standing applause) oleh lebih dari 500 orang audiens di Auditorium Graha Makarti Bhakti Nagari, Kampus STIA LAN (Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi - Lembaga Administrasi Negara) Pejompongan Jakarta saat moderator Dr. Makhdum Priyatno, MA, yang juga Ketua STIA LAN mengakhiri Kuliah Umum oleh Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolando Berutu, MBA, Kamis malam (16/10) dengan tema Reformasi Manajemen Pelayanan Di Kabupaten Pakpak Bharat. Ini adalah bentuk apresiaSI tulus dari seluruh hadirin bahwa mereka sangat terpukau dan respect akan yang disampaikan Bupati selaku pemateri dalam kuliah umum tersebut.


Bahkan secara mengejutkan Kepala LAN, Prof. Dr. Agus Dwiyanto, MA, tidak sedikitpun beranjak meninggalkan ruangan selama hampir 3 jam mendengarkan penyampaian yang dilakukan Pak Remigo. Tanpa disangka-sangka juga ketika Bupati akan melakukan closing ceramahnya dengan mengajak seluruh hadirin menyanyikan lagu 'Indonesia Pusaka', Kepala LAN langsung memeluk beliau yang sedang berada di depan seluruh peserta ketika lagu tersebut selesai dikumandangkan. Atmosfir nasionalisme yang murni terasa begitu menyentuh seluruh yang hadir di mana lagu tersebut dikondisikan ketika Bupati menekankan bahwa membangun Indonesia yang begitu kita cintai ini bisa dilakukan di mana saja, termasuk dari daerah tertinggal seperti Kabupaten Pakpak Bharat, yang memang seiring dengan tema besar di Kabupaten ini yaitu Membangun Negeri Dari Daerah Tertinggal.

Gayanya juga begitu khas ketika menceritakan sesuatu hal yang serius yang sering diiringi dengan diksi canda ataupun ilustrasi humor dan cerita serta improvisasi kata-kata begitu lancar mengalir, selancar langkah kakinya mengelilingi ruangan sambil menyapa peserta yang berasal dari jenjang pendidikan S-1 dan S-2 ini. Misalnya saat beliau menyapa seorang ibu hamil di tengah-tengah hadirin, dan beliau mengaitkannya dengan program kesehatan ‘SMS Bunda’ di Kabupaten Pakpak Bharat, yaitu suatu program perlindungan kesehatan bagi Ibu-Ibu yang sedang hamil dengan menggunakan teknologi SMS di mana penyampaiannya juga mampu mengundang senyuman dan gelak tawa.

Sama halnya juga saat Bupati yang ganteng ini bertanya kepada forum tentang peraturan pemerintah nomor berapa yang mengatur tentang pembagian urusan pemerintahan. "PP nomor 38 tahun 2007, Pak", jawab seorang mahasiswa sambil mengacungkan tangan. "Ya, betul. Bagus sekali. Pintar-pintar mahasiswa di STIA LAN ini rupanya. Nomor berapa berapa sepatumu?", tanya Bupati dengan nuansa humor. "Nomor 40, Pak", sebut si mahasiswa spontan. "Kalau begitu jangan pakai nomor 39, soalnya nanti kesempitan", tukas Bupati dan langsung ruangan riuh oleh suara tawa.

"Saya cukup memahami bahwa waktu penyampaian kuliah umum ini juga di saat orang dalam kondisi lelah dan butuh istirahat. Cara yang paling efektif agar mampu mempertahankan fokus mereka terhadap kuliah umum ini adalah seperti ini", ucap beliau saat diminta pendapatnya tentang pola tersebut pasca berakhirnya acara kuliah umum.

Sikap penuh perhatian juga ditunjukkan para alumni STIA LAN yang turut hadir dalam acara ini di mana mereka telah menempati berbagai posisi penting di negeri ini mulai dari level Pemerintah Daerah sampai pusat seperti seorang ibu yang merupakan anggota Komisi Ombudsman begitu menyimak apa yang diutarakan oleh Pak Remigo. Tidak hanya mereka, seorang petugas kebersihan yang berada luar ruang auditorium juga seperti terhipnotis, karena begitu tekunnya mendengarkan seluruh isi ceramah dan menyatakan rasa haru serta kagum akan sosok Bupati Pakpak Bharat.

Apa yang dikemukakan Bupati memang menimbulkan decak kagum yang berangkat dari program-program inovatif dan kreatif dan merupakan implementasi dari pelayanan masyarakat dengan sebaik-baiknya. "Kuncinya adalah menggunakan hati dan rasa cinta", sebut beliau beberapa kali. Salah satu hal yang cukup menarik bagaimana beliau menggunakan hati dan rasa cinta ini tergambar salah satunya seperti konsep beliau tentang pendidikan.

"Pendidikan itu adalah hak setiap orang dan itu dijamin oleh Undang-undang. Bagi saya sebagai pengambil kebijakan, saya wajib memfasilitasi hal tersebut. Salah satu satu adalah pendidikan gratis. Tidak ada batasan untuk apa yang disebut pendidikan. Tidak 9 tahun seperti program pemerintah, tidak juga 12 tahun seperti yang lainnya, tetapi selama mereka sanggup. Di Kabupaten Pakpak Bharat, pendidikan gratis itu mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP dan SLTA. Tidak hanya itu, untuk lulusan SLTA Pakpak Bharat yang berhasil menembus Perguruan Tinggi Negeri di seluruh Indonesia juga diberikan beasiswa sampai kelulusannya berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan, dan hal ini tanpa ikatan apapun yang penting para lulusan tersebut dapat menunjukkan baktinya untuk negeri. Sebagai catatan, Pakpak Bharat kini sedang menyiapkan 887 calon sarjana yang siap disumbangkan untuk Indonesia tercinta", tutur beliau yang langsung disambut dengan tepuk tangan gegap gempita seluruh hadirin. "Program tidak hanya terbatas pada biaya dan fasilitas pendidikan, sampai ke persoalan transportasi para pelajar juga telah kami pecahkan dengan menyediakan bus sekolah gratis bagi mereka", terangnya lebih lanjut.

"Tidak hanya pendidikan, kesehatan juga menjadi tanggung jawab dan perhatian penuh agar hadir generasi-generasi emas ini. Untuk itu, saya juga menyiapkan program kesehatan yang saat ini sudah hampir seluruh masyarakat ter-cover. Target Pakpak Bharat adalah pada tahun depan seluruh masyarakat terlindungi dalam jaminan kesehatan karena kesehatan juga merupakan hak semua orang", papar beliau yang kembali mendapat aplaus meriah.

Ka. Bagian Humas Setda Kab. Pakpak Bharat, Kastro Manik, S.Sos menyampaikan bahwa kehadiran Bupati dalam kegiatan yang seperti ini bukan kali yang pertama. "Beliau sebelumnya juga telah mengisi kuliah umum di Kampus IPDN Sumatera Barat, dan pernah juga pernah dilakukan wawancara mendalam di TV Tempo, Jakarta", ujarnya. Ditambahkan oleh Kabag, niat baik penyampaian yang disampaikan oleh Bupati tidak semata-mata untuk konsumsi audiens tetapi diharapkan mampu menjadi alternatif pilihan ataupun diduplikasi untuk keberpihakan pada masyarakat dalam mencapai kesejahteraan.

Pada kesempatan tersebut tampak juga hadir para pejabat dari Kabupaten Pakpak Bharat, antara lain Dandim 0206/Dairi-Pakpak Bharat, Letkol. Arh. Rachmady Barungsinang, ST, Ketua TP PKK, Ny. Made Tirta RY Berutu, S.Sos, Ka. Dinas Pendidikan, Ka. BKD dan jajaran pejabat Pemkab Pakpak Bharat lainnya. [Abu Riyadh|KHI]

Tidak ada komentar