Parade Karnaval akan Meriahkan Natal Oikumene 2014

Share:
[caption id="attachment_1121" align="alignleft" width="300"]Hary Tanoesoedibjo memberikan cenderamata kepada pemb icara seminar disaksikan Ketua Panitia Natal Oikumene Sumut 2014 Budiman Nadapdap. Hary Tanoesoedibjo memberikan cenderamata kepada pemb icara seminar disaksikan Ketua Panitia Natal Oikumene Sumut 2014 Budiman Nadapdap.[/caption]

Ada banyak rangkaian acara yang digelar untuk memeriahkan perayaan Natal Oikumene Sumatera Utara 2014. Mulai dari pengobatan gratis, pemberian bantuan kepada warga kurang mampu, festival paduan suara, Seminar Nasional untuk kalangan pendeta dan pemuda gereja serta parade karnaval yang diikuti oleh peserta dari berbagai denominasi gereja di Sumatera Utara, khususnya kota Medan.

Pada acara seminar nasional yang bertajuk “Kuat dalam Ajaran Kristen, Bertumbuh dalam Perbedaan untuk Kesatuan” di Convention Hall Hotel Danau Toba Medan (1/12) lalu dan dihadiri sejumlah narasumber di antaranya Uskup Agung Medan Mgr DR AB Sinaga, Ketua PGI Wilayah Sumut-Aceh Pdt. Dr. Jamilin Sirait, Pdt. Hotman Hutasoit sebagai moderator serta pembicara lainnya. Sementara dari kalangan pengusaha, hadir CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo.

Uskup Agung Medan Mgr DR AB Sinaga OFMCap dalam materinya mengungkapkan, agama merupakan hak asasi manusia. Setiap orang memiliki hak untuk menyatakan agamanya dan tidak ada satu pun yang bisa menggugat itu.

“Untungnya, Indonesia menganut paham Bhinneka Tunggal Ika dan konsep tersebut sangat dipuji dunia. Pasalnya, agama merupakan hak asasi paling asas. Tidak ada paksaan untuk memeluk agama tertentu,” katanya.

Ketua Panitia Natal Oikoumene Sumut 2014, Budiman Nadapdap menyampaikan, ketika ditunjuk menjadi panitia bukan berarti pihaknya menjadikan perayaan Natal tahun ini hanya sebagai acara seremonial belaka, namun perayaan Natal tersebut memiliki multiplier effect yang bisa memberi imbas positif bagi semua umat Kristiani di Sumatera Utara.

“Multiplier effect pastinya ada dibalik perayaan Natal ini. Setidaknya dengan menggelar seminar ini, membuat pesertanya memiliki pengetahuan baru. Sebelum menggelar seminar, panitia juga sudah menggelar bakti sosial, festival paduan suara yang diikuti 10 tim dan satu hari menjelang perayaan Natal Oikumene akan diadakan parade karnaval. Parade karnaval dikoordinir oleh PGPI Kota Medan yang diketuai Pdt. Samue Gozali dan akan diikuti denominasi gereja serta memperebutkan beberapa hadiah,” tandasnya.

Sementara CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo dalam materinya menekankan bahwa Indonesia saat ini membutuhkan entrepreneur-entrepreneur muda yang berintegritas.

“Suatu negara bisa maju apabila jumlah entrepreneur-nya banyak, minimal 2% dari total jumlah penduduk. Di Indonesia, jumlah entrepreneur masih sedikit, yakni di bawah 2%. Bila jumlah entrepreneur kita di atas itu, pertumbuhan ekonomi kita bisa lebih dari 6% seperti saat ini,” katanya.

Jumlah penduduk produktif di Indonesia dengan usia di bawah 30 tahun sangat besar, lanjutnya yakni 50% dari total penduduk Indonesia. Dari angka tersebut, tidak mungkin semuanya ingin menjadi pekerja. Sebagian dipastikan ingin membuka lapangan kerja sendiri.

“Dengan membuka lapangan kerja, kita juga turut membantu peningkatan pajak negara karena pengusaha pasti membayar pajak,” ungkapnya.

Dihadapan seribuan pemuda gereja dan mahasiswa, Hary Tanoesoedibjo menekankan bahwa untuk memulai berusaha setiap orang harus memiliki visi yang jelas, misalnya menentukan usaha apa yang akan dibuka dan disesuaikan dengan jurusan kuliahnya. Setelah memiliki visi, selanjutnya meningkatkan kualitas. Ada tiga tingkatan kualitas untuk menunjang visi tersebut, yakni vertical quality, internal quality, dan external quality. jpp

Tidak ada komentar