MEDAN| Konflik internal pimpinan di lingkungan Pemprov Sumatera Utara, antara Gubernur Gatot Pujo Nugroho dengan wakilnya, Tengku Erry Nuradi semakin terbuka lebar. Jika beberapa hari ini, massa yang diduga pendukung wakil gubernur Tengku Erry Nuradi terus mendemo Gubernur Gatot dengan isu korupsi dan praktik poligami, Rabu kemarin (29/4/2015), kebalikannya.
Massa mahasiswa yang diduga pendukung Gubernur Gatot Pujo Nugroho, berunjukrasa ke Kejaksaan Tinggi dan kantor Gubernur Sumatera Utara. Sambil membawa poster, mahasiswa mendesak Kepala Kejaksaan Tinggi sumut, Muhammad Yusni juga mengusut dugaan korupsi Tengku Erry saat menjabat Bupati Serdangbedagai dua periode.
Mahasiswa menuding Tengku Erry terlibat korupsi dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 8 Miliar saat menjadi bupati. Mahasiswa menuding, kasus tersebut harus diungkap meski saat ini Tengku Erry sudah menjabat Wakil Gubernur.
Tidak hanya kasus korupsi, mahasiswa juga menuding ketidakmampuan Tengku Erry sebagai kepala keluarga hingga membuat istrinya, Evi Diana boru Sitorus terlibat perselingkuhan dengan pria lain.
Mahasiswa ini menuding, pilihan prinsip poligami yang dijalankan gubernur Gatot, lebih baik dari sisi agama daripada perselingkuhan yang diharamkan agama.
Perseteruan gubernur dan wakil gubernur Sumatera utara ini semakin terbuka, apalagi sejak Tengku Erry menjabat Ketua Partai Nasdem Sumatera Utara. Keduanya berebut pengaruh, baik dalam hal penentuan kebijakan maupun pembagian kekuasaan di lingkungan pemerintah Propinsi Sumatera Utara antara keduanya memicu konflik ini. [rez]
Tidak ada komentar