MEDAN | Wakil Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi melepas mahasiswa Sekolah Tinggi Bahasa Asing Persahabatan Internasional Asia (STBA-PIA) sebagai perwakilan Sumut ke Konfrensi Asia Afrika (KAA) yang berlangsung di Bandung. Pelepasan berlangsung dari rumah dinas Wagub Sumut, Jl Teuku Daud Medan, Senin (27/4/2015).
Hadir dalam acara pelepasan, Presidium MITSU-PSP yang juga selaku ketua rombongan, Juswan Tjoe, Pembantu Ketua III STBA-PIA Yenny Marlim dan belasan mahasiswa SPBA-PIA perwakilan Sumut untuk KAA Bandung.
Tengku Erry Nuradi menitipkan sejumlah pesan kepada mahasiswa perwakilan Sumut diantaranya menjaga nama baik Sumut dalam KAA Bandung nantinya. Selain itu, Erry juga berharap perwakilan Sumut mengenalkan sekaligus mempromosikan berbagai potensi Sumut ke dunia internasional.
"Hal utama yang harus diingat adalah menjaga nama baik Sumut. Tetapi jangan lupa, kenalkan potensi Sumut di KAA nanti. Kita punya banyak potensi diantaranya sumber daya alam, pariwisata, kultur, budaya dan adat istiadat serta potensi dari sisi geografis," ujar Erry.
Erry juga berpesan, perwakilan Sumut untuk mengenalkan keragaman suku, etnis dan budaya Sumut yang terdiri dari 8 etnis lokal tempatan yakni Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Pakpak, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Angkola, Nias dan Melayu.
"Tetapi Sumut juga hidup harmonis dengan ragam suku dan etnis nusantara seperti suku Jawa, Bugis dan suku lainnya. Termasuk dengan etnis mancanegara seperi etnis Thionghoa, Arab, Tamil dan etnis mancanegara lainnya," papar Erry.
Sementara pimpinan rombongan mahasiswa perwakilan Sumut ke KAA Bandung, Juswan Tjoe berharap, mahasiswa perwakilan Sumut di KAA Bandung memberikan kontribusi signifikan kepada Sumut.
"Perwakilan Sumut juga boleh menawarkan kerjasama bidang pendidikan di KAA Bandung nantinya. Baik itu bidang pertukaran pelajar, penelitian maupun pengembangan bahasa," ujar Juswan.
Juswan menekankan, mahasiswa perwakilan Sumut harus membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa. Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu akan menjadi bahasa Internasional. Potensi tersebut didukung oleh tingginya kepentingan masyarakat dunia terhadap Indonesia di berbagai bidang, baik ekonomi perdagangan, sains dan teknologi, budaya dan kultur.
"Kita harus bangga dengan bahasa Indonesia. Tetapi kita juga harus mengetahui banyak bahasa asing. Saatnya nanti, bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar yang akan digunakan di dunia internasional," ucap Juswan. [ded]
Tidak ada komentar