MEDAN| Pangdam I/BB Mayor Jenderal TNI Edy Rahmayadi, memberikan pengarahan kepada seluruh Komandan TNI-Polri sewilayah Medan pada acara Commander Call TNI- Polri Sewilayah Medan di Wisma Benteng Medan, Jumat (24/4/2015).
Dalam butir-butir arahannya, Pangdam mengingatkan ancaman narkoba sudah sampai ke desa-desa. Sebab itu, dibutuhkan sinergitas TNI-Polri untuk menghetikan peredaran narkoba tersebut.
"Walaupun warna baju kita berbeda-beda tetapi namun di pundak kita satu tujuan yaitu melindungi, menjaga, mensejahterakan rakyat dan ikut serta dalam melaksanakan perdamaian dunia yang merupakan tujuan Nasional Bangsa Indonesia yang perlu kita kawal," ujarnya dalam siaran pers yang diterima edisimedan.com, sesaat lalu.
Dalam pembangunan nasional, pemerintah masih memperioritaskan aspek kesejahteraan, jumlah maupun kandungan teknologi alutsista masih perlu ditingkatkan. Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan pertahanan negara terdiri dari membangun kekuatan pertahanan di atas kekuatan pertahanan minimal sehingga memiliki efek deterrence.
Potensi ancaman teroris, konflik komunal, kejahatan transnasional serta kejahatan terhadap sumber kekayaan alam.
Lebih lanjut Pangdam I/BB mengatakan, saat ini para unsur Pimpinan TNI dan Polri sudah sepakat dan bergandengan tangan untuk bekerja sama meluruskan yang belum lurus, menentukan yang tidak boleh dan yang tidak pantas menjadi pantas.
Selanjutnya Pangdam I/BB mengatakan penggolongan ancaman terdiri dari dua yakni ancaman militer dan ancaman nir militer. Adapun ancaman militer adalah agresi militer, pelanggaran wilayah, gerakan separatis, pemberontakan bersenjata, keamanan obyek vital nasional strategis, terorisme, gangguan keamanan dan konflik komunal.
Sedangkan ancaman Nir Militer, berdemensi terhadap Ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi dan pertahanan Negara.
Hadir dalam acara tersebut Kapoldasu , Wakapoldasu, Pangkosekhanudnas –III Medan, Danlantamal I/Belawan, Para Asisten Kasdam I/BB dan Para Kabalakdam I/BB. [khi]
Tidak ada komentar