TAPUT| Setiap kali digelar pekan (pajak) pada hari Selasa, pajak Siborongborong selalu semrawut dan macet. Tidak terlihat petugas yang dapat mengatur lalu lintas yang datang dari dan menuju lokasi tersebut.
Dinas Pasar dan Dinas Perhubungan, dua dinas yang paling berkompeten atas penataan pajak Siborongborong, terkesan tutup mata. Malah, kedua dinas tersebut lebih mementingkan kutipan distribusi karcis dari pada mengatur para pedagang.
Para pedagang tidak ditata dan bebas berjualan di bahu jalan di sepanjang Jalan SM Raja, Jalan Baktiar, Jalan Sanif, Jalan Dolok Martimbang, Jalan Guru Herman, Jalan Horas, Jalan Dame dan Jalan Merdeka. Pembiaran inilah yang menimbulkan kesemrawutan, bahkan kesan kumuh pajak tradisional tersebut.
"Kami para pedagang dan pengguna jalan sangat menyesalkan kinerja dinas pasar dan dinas perhubungan yang bertugas di Kecamatan Siborongborong. Kedua dinas tersebut lebih mementingkan kutipan distribusi karcis dari para pedagang. Padahal setiap hari pekan, pajak Siborongborong selalu macet karena para pedagang berjualan di bahu jalan tanpa ada pengaturan dari dinas terkait, "ujar B Pasaribu dan H Nababan.
Untuk itu warga setempat berharap perhatian pemerihtah Kabupaten Tapanuli Utara untuk membenahi dan memberikan solusi agar setiap hari Pekan menuju Pajak Siborongborong jangan macet lagi.
"Bupati harus serius menyikapi keluhan para pedagang dan pengguna jalan agar jangan terjadi lagi kemacetan. Bupati harus memikirkan itu duluan daripada program serimonial atau pencitraan politik setiap kunjungan ke desa desa," jelas mereka.
Selain pengguna jalan dan para pedagang yang resah, juga pengemudi mobil sangat keberatan atas para pedagang yang berjualan di bahu jalan menuju Pajak Siborongborong setiap pekan.
"Mudah mudahanlah setelah Putra Siborongborong menjadi Bupati Taput, semua ini bisa diperbaiki," jelas seorang pengemudi mobil akutan bernama Gomgom.
Terkait hal ini, belum ada jawaban dari Kepala UPT Dinas Pasar Siborongborong, Junus Nababan mauoun Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Tapanuli Utara Jhony Manalu. [Fernando Hutasoit]
Tidak ada komentar